Bupati Kendal Mirna Annisa yang hadir sebagai salah satu pembicara menanggapi kondisi terkini tanah air. Saat dimintai pendapat mengenai terjadinya demonstrasi besar-besaran pada 4 November di DKI Jakarta beberapa waktu lalu, Bupati termuda Kendal ini menyampaikan keprihatinannya.
Di sela-sela acara ‘Seminar Indonesia Naik Kelas’ yang diadakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (7/11/16), Bupati Kendal Mirna Annisa yang hadir sebagai salah satu pembicara menanggapi kondisi terkini tanah air.
Saat dimintai pendapat mengenai terjadinya demonstrasi besar-besaran pada 4 November di DKI Jakarta beberapa waktu lalu, Bupati termuda Kendal ini menyampaikan keprihatinannya.
“DKI Jakarta bukan hanya salah satu provinsi, tetapi adalah ibukota negara Republik Indonesia.
Pihak luar tidak akan melihat kejadian kemarin sebagai bagian dari dinamika politik DKI Jakarta saja, melainkan gambaran umum situasi Indonesia saat ini,” ujarnya.
Dalam konteks politik, Mirna melihat persoalan mendasar pada kasus tersebut terletak pada pendekatan ke masyarakat, khususnya bentuk komunikasi politik yang digunakan.
“Ketegasan sikap Bapak Gubernur DKI sebenarnya menunjukkan adanya niat beliau membangun Jakarta menjadi lebih baik. Tetapi pesan ini mungkin tidak sampai karena dilakukan dengan cara yang bagi sebagian pihak terkesan kasar. Bahkan arogan bagi pihak-pihak tertentu, khususnya ketika terkait wilayah sensitif seperti agama,” jelasnya.
Mirna menjelaskan bahwa sudah bukan masanya menyampaikan ketegasan melalui bentakan dan makian. Kedewasaan berpikir masyarakat sudah jauh lebih maju, sehingga cukup dengan penjelasan persuasif mereka akan mengerti pesan yang disampaikan.
Selain itu, Ibu dua anak ini menambahkan bahwa, “Ketegasan juga tetap bisa disampaikan dengan cara lembut dan kasih sayang. Ketimbang bentakan dan makian, rakyat tentu lebih senang jika dirangkul dengan kasih sayang. Sekarang saatnya menggunakan pendekatan politik kasih sayang.”
#KendalMendunia
Post A Comment:
0 comments: